Daftar Blog Saya

Jumat, 23 Maret 2012

“Aku kembali lagi disini, perempuanku. Pada tempat dimana semua kenangan itu pernah berasal Juga ketika kehilangan itu berawal“

Saya suka sekali dengan cerita pertama dan terakhir. Gaya penulisan Mas Amril emang bagus, terlihat menarik untuk dibaca lembar demi lembar. Beberapa pengulangan kata menguatkan cerita yang ada. Saya terpukau dengan kata-kata yang tertulis dalam buku ini, benar-benar seperti penyair, dimana saya menemukan banyak kata yang jarang saya dengar dan saya lihat dalam sebuah novel.

Beberapa kali saya membaca narasi juga kumcer seperti ini, dan ternyata saya memang lebih suka cerita panjang atau novel sekalian. Terlalu singkat saya rasa (namanya juga cerpen kan ya?) Apalagi jika satu cerita dengan cerita laen terasa ga punya satu tema. Narasi seperti ini memang membuat kita sebagai pembaca menjadi ikut terbawa kesan romantis yang ada, tak jarang ceritanya tidak lengkap, menggangtung, sehingga membuat pembaca menebak atau mengimajinasikan sendiri pelengkap atau akhir ceritanya.
Saya bertanya waktu itu pada Mas Amril, kenapa cover bukunya mesti warna pink? Karena itu sesuai judulnya, Narasi Romantis. Covernya bagus kok, tapi mungkin lebih bagus lagi jika bukan cuma pink dan surat juga hati, tapi juga ada sketsa ‘Lelaki Temaram’ dan ‘Perempuan Kilau Rembulan’ di sampulnya, pastilah akan lebih ‘dapet’ romantisnya
Oh ya, ini kali kedua saya membaca buku dari Nulis Buku, dan saya melihat kekurangan ada pada editing, karena memang tidak ada editor yang mengedit secara garis besar penulisan dari buku-buku yang masuk untuk diterbitkan via Nulis Buku. Dampaknya, buku terbitan awal-awal (sebelum di revisi) jadi banyak typo. Mungkin memang sebaiknya bagi yang mau menerbitkan buku secara self publishing mengecek kembali semua tulisannya atau cari seorang teman yang bisa membantu jadi proofreader.
Satu lagi, buku ini di urus ISBNnya dong Mas Amril, biar lebih lengkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar